INDOSIBER.ID – Pada hari ini, pukul 12:00, Majelis Ta’lim Khoerul Huda Addamiri, yang dipimpin oleh H. Enjang Mubarok Usman Damiri beserta istrinya Hj. Elis Nurhasanah Muslimah, bersama dengan jamaahnya, mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa bumi yang melanda Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Bantuan ini dilepas secara resmi oleh Hj. Elis, yang akrab disapa Teteh Haji, bersama rombongan jamaah menuju lokasi bencana, Rabu (25/9/24)
“Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka yang terdampak gempa. Di samping itu, kami juga ingin memberikan semangat agar mereka tidak menyerah dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Hj Elis Nurhasanah yang akrab disapa Teteh Haji sebelum keberangkatan rombongan.
Kecamatan Kertasari menjadi wilayah paling parah terdampak gempa berkekuatan magnitudo 5.0 yang mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024) pekan kemarin.
Selain Kertasari, gempa juga berdampak di empat kecamatan lainnya, yaitu Pangalengan, Pacet, Arjasari, dan Pameungpeuk. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, 10 desa di lima kecamatan terdampak gempa, termasuk Desa Tarumajaya, Cihawuk, Cibeureum, Sukapura, dan Cikembang di Kecamatan Kertasari.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, mengungkapkan bahwa gempa tersebut menyebabkan 58 korban luka ringan, 23 luka berat, dan sekitar 450 warga terpaksa mengungsi. Korban luka saat ini telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bedas Kertasari dan Puskesmas Kertasari. Warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah diungsikan ke lapangan depan Kecamatan Kertasari.
“Ada 82 warga tercatat mengalami luka-luka, dengan 450 orang mengungsi. Selain itu, lebih dari 700 rumah rusak, dan banyak fasilitas umum seperti tempat ibadah, fasilitas kesehatan, serta sarana pendidikan juga terdampak,” tambah Hadi.
Partisipasi Majelis Ta’lim Khoerul Huda Addamiri bersama jamaahnya dalam mengirimkan bantuan material dan moril kepada para korban bencana mendapat apresiasi luas dari warga setempat. “Kami sangat terbantu dengan bantuan yang datang ini, terutama karena banyak dari kami kehilangan tempat tinggal dan memerlukan bahan pokok segera,” ujar seorang warga yang menerima bantuan di posko darurat.
Selain mengirimkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari, Teteh Haji juga mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi membantu korban melalui gotong-royong. “Solidaritas sosial dalam situasi seperti ini sangat penting. Kami mengajak masyarakat luas untuk ikut serta memberikan dukungan, baik berupa materi maupun doa, demi meringankan beban saudara-saudara kita di Kertasari,” tambahnya.
Kepala Badan Geologi, M. Wafid, menjelaskan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan) dan diperparah oleh pelapukan batuan kuarter di wilayah tersebut. “Batuan yang telah mengalami pelapukan biasanya bersifat lepas dan tidak terkonsolidasi, sehingga memperkuat efek guncangan gempa,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengumumkan bahwa status tanggap darurat bencana gempa akan ditetapkan selama dua pekan ke depan. “Kami akan standby di Kecamatan Kertasari karena sifatnya sangat mendesak. Kami juga akan memanggil semua kepala dinas terkait untuk penanganan pascabencana ini,” ujarnya.
Majelis Ta’lim Khoerul Huda Addamiri dan jamaahnya berkomitmen untuk terus memantau perkembangan di lapangan dan menyalurkan bantuan tambahan sesuai dengan kebutuhan para korban di lokasi bencana.
(Harun Alby)